Rabu, 25 Mei 2011

MAKALAH MENEJEMEN


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Setiap perusahan pasti memiliki tujuan yang harus direalisasikan,dengan cara menggerakan semua aspek yang medukung dalam kegiatan perusahan ataupun pengorganisasian.jika itu perusahaan pasti dalam mencapai tujuan tersebut dengan memutar roda mesin perusahaan dan mengkoordinasi.dengan  menggerakan bawahan adalah salah satu fungsi keempat dari kepemimpinan,yakni mengarahkan bawahan.disini perlu mengenai pengertian kepemimpinan.
 Definisi Kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 2003) lebih terarah dan terperinci dari definisi sebelumnya. Menurutnya kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.akan tetapi dalam perencanaanya harus tersedia terlebih dahulu bagaimana susunan,struktur organisasi yang sudah ditetapkan dan posisi posisi atau jabatan jabatan dalam perusahaan ataupun organisasi maka barulah pemimpin menjalankan fungsi menggerakan bawahan.
Fungsi pemberian perintah ialah fungsi yang berhubungan langsung dalam merealisasikan tujuan. Orang yang memiliki wewenang dalam memberikan perintah adalah pemimpin,pemimpin mengharapkan bahwa bawahanya harus menghasilkan sesuatu yang di inginkan oleh atasan.atasan dalam memberikan perintah pasti ada tujuan yang tersirat.tujuan untuk mengkoordinasikan kegiatan yang beranekaragam dan memberikan pengarahan terhadap kinerja yang masih dianggap menyimpang dan dirasa kurang baik,dan membimbing bawahan agar memiliki daya kreatifitas demi menunjang kinerja yang lebih baik.
selain itu disini juga membahas mengenai definisi perintah yang membutuhkan suatu batasan agar dalam hal pemahaman terasa  lebih mudah.jenis jenis perintah yang terdiri dari perintah lisan dan perintah tertulis yang dpat dipelajari lebih lanjut,oleh karena itu pengertian dan batasan mengeni pemberian perintah akan dijabarkan secara terinci demi memudahkan kita semua.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan pemberian perintah?
2.      Apa tujuan dari pemberian perintah?
3.      Apa jenis jenis pemberian perintah?
4.      Bagaimana prinsip prinsip pemberian perintah?

C.     TUJUAN

·         Untuk mengetahui definisi dari pemberian perintah
·         Untuk mengetahui tujuan dari pemberian perintah
·         Untuk mengetahui jenis jenis pemberian perintah
·         Untuk mengetahui prinsip prinsip pemberian perintah


BAB II
PEMBAHASAN

A.     PEMBERIAN PERINTAH

Perintah adalah suatu instruksi resmi dari seorang atasan kepada bawahan untuk mengerjakan atau untuk tidak melakukan sesuatu,guna merealisasi tujuan perusahaan.
Ada batasan yang digunakan ,ada empat unsur suatu perintah ,yaitu :
a.       Instruksi resmi,
b.      Dari atasan kepada bawahan,
c.       Mengerjakan atau tidak mengerjakan,
d.      Merealisasi tujuan perusahaan.
Unsur diatas tersebut menyatu,apabila salah satu unsur tidak terpenuhi maka itu bukanlah dikatakan sebagai perintah.
Suatu perintah adalah instruksi resmi ,baik berbentuk lisan maupun tulisan. Perintah dikatakan resmi apabila yang mengeluarkan perintah itu adalah orang yang mempunyai wewenang untuk melakukan itu. Yang dimaksud dengan mempunyai wewenang ialah bahwa bilamana bawahan tidak melaksanakannya, maka orang yang mengeluarkan perintah itu dapat melakukan tindak sanksi. Sanksi disini memiliki pengertian sebagai akibat dari sebuah kesalahan yang dilakukan oleh bawahan.
Suatu perintah harus datang dari pihak atasan kepada bawahan tidak boleh sebaliknya. Bawahan yang diperintah ini haruslah bawahan atasan yang bersangkutan ,tidak boleh bawahan dari atasan yang lain, kecuali dalam sistem organisasi fungsional. Sebagai wewenang atau hak khusus , maka dia mempunyai kekuatan sanksi ,wewenang tanpa sanksi tidak ada gunannya. Sanksi dapat berupa perpindahan pegawai, pemberhentian sementara pegawai bahkan dapat pula berupa pemberhentian atau pmecatan pegawai itu sendiri. Perintah atasan kepada bawahan haruslah ada kemungkinan pelaksanaannya. Kemungkinan pelaksanaan itu ditentukan oleh faktor- faktor pendidikan,pengalaman, waktu,alat alat serta keadaan bawahan dan tempatnya.



Arti kepemimpinan dapat dilihat menurut pendapat para ahli,yaitu :
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada banyak definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Definisi Kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Kepemimpinan menurut Young (dalam Kartono, 2003) lebih terarah dan terperinci dari definisi sebelumnya. Menurutnya kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dalam teori kepribadian menurut Moejiono (2002) memandang bahwa kepemimpinan tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

 Pembatasan mengenai pimpinan itu merupakan orang yang mendapatkan hasil melalui bawahannya. Pengrealisasian hasil tersebut adalah dengan memberikan perintah kepada bawahan untuk mengerjakan atau untuk tidak mengerjakan sesuatu.
perintah haruslah jelas bagi penerima perintah ,supaya yang dilaksanakannya sesuai dengan yang diperintah kepadannya.
Salah satu unsur penting dari suatu perintah ialah bahwa perintah itu mempunyai tujuan akhir merealisasi tujuan perusahaan.
Perintah merupakan salah satu cara mengkoordinasikan segala tindakan dalam perusaan agar segala macam kegiatan itu mempunyai suatu arah yang sama, yakni tujuan perusahaan.

B.      TUJUAN PEMBERIAN PERINTAH
Dalam melaksanakan suatu tugas ,hal utama yang harus diperhatikan adalah tujuan dari kegiatan itu. Begitu pula dalam memberi perintah kepada bawahan ,tidak boleh sewenang wenang ,ambil lalu,atau iseng iseng. Memberi perintah kepada bawahan haruslah benar benar merealisasi tujuan perintah itu. Dan harus ada keyakinan padanya bahwa dengan pemberian perintah itu benar benar tujuan perintah  dapat menjadi kenyataan.
Tujuan utama dalam pemberian perintah oleh atasan kepada bawahan ialah untuk mengkoordinasi kegiatan bawahan, agar kegiatan masing masing bawahan yang beraneka ragam itu terkoordinasi kepada suatu arah ,yaitu arah tujuan perusahaan. Jadi dengan pemberian perintah itu,kegiatan kegiatan bawahan yang menyimpang dari rel diarahkan kepada relnya, atau bawahan yang memliki masalah kerja seperti kerjannya lamban, dalam kegiatannya dibimbing untuk menambah kegiatannya, dan untuk menjalankan bawahan agar tidak sering berhenti dalam kinerjannya.
Dengan pemberian perintah itu,pemimpin bermaksud menjamin hubungan baik antara pemimpin dengan para bawahannya. Memerintah bawahan adalah salah satu alat untuk berkomunikasi antara pemimpin dengan bawahan. dengan memberi perintah kepada bawahan ,pemimpin menyalurkan ide idenya sedemikian rupa,krasi dan arahan sehingga bawahan mengerti kemana kegiatan harus ditujukan.
Selain itu juga pemberian perintah bertujuan untuk memberikan pendidikan ,kegiatan ini harus berhubungan erat dengan maksud menambah pengetahuan bawahn yang menerima perintah tersebut.
Realisasi tujuan perusahaan adalah maksud dari pemberian perintah ,agar semua dapat terwujud semua berhubungan erat dengan   pengawasan .apa yang diperintahkan oleh atasan kepada bawahan haruslah diawasi, agar perintah itu benar benar dilaksanakan oleh bawahan yang bersangkutan  tertuju kepada realisasi tujuan perusahaan.

C.     JENIS JENIS PERINTAH
 Jenis perintah bisa berupa lisan maupun tulisan. Jenis perintah yang berupa lisan apabila :
a.       Tugas yang diperintahkan itu merupakan tugas yang sederhana ,
b.      Dan dalam keadaan darurat
Keadaan yang dipergunakan dalam pemberian perintah yang berupa lisan juga dalam hal sebagai berikut :
  Bawahan yang diberi perintah sudah pernah mengerjakan perintah
  Perintah itu dapat selesai dalam waktu singkat
  Apabila dalam mengerjakan tugas itu ada kekeliruan ,tidaka akan membawa akibat yang besar
  Apabila bawahan yang diperintah dalam buta huruf
Meskipun pemakaian perintah lisan itu adalah terbatas, tetapi harus dinyatakan bahwa perintah lisan mengandung beberapa sifat kebaikan sebagai berikut :
a. Tidak membutuhkan banyak waktu untuk mempersiapkannya.
b.Mempunyai kemungkinan untuk menjelaskan hal hal yang kurang jelas
c. Dapat dipergunakan kepada orang banyak.
Kekurangan yang utama dari perintah lisan adalah bahwa dia tidak begitu dipersiapkan atau direncanakan. Tambahan pula perintah lisan itu terlalu fleksibel.
Jenis kedua dari pemberian perintah adalah yang berbentuk tertulis. Meskipun telah dinyatakan bahwa hampir tidak ada penulis yang menolak pemakaian  atau pengguanaan perintah lisan ,namun pada umumnya mereka lebih condong untuk menganjurkan penggunaan perintah tertulis .kebaikan dari perintah tertulis adalah sebagai   berikut :
a.       Perintah tertulis dapat mudah diperiksa guna memelihara kebenaran
b.      Adanya perintah tertulis menyebabkan orang yang menerima perintah mengetahui benar tanggung jawabnya
c.       Perintah tertulis merupakan cara terbaik untuk menjamin persamaan dan keserupaan pelaksanaan diseluruh unsur organisasi.(john Robert beishline,op. cit,p.260)
Adapun keburukan dari perintah tertulis ,yakni memakan waktu, menelan biaya dan mengandung infleksibilitas.
Adapun perintah tertulis dapat diberikan dalam hal hal sebagai berikut :
a.       Pada pekerjaan yang ruwet, memerlukan keterangan detail, angka angka pasti yang teliti.
b.      Bila pegawai yang diperintah berada ditempat lain
c.       Jika pegawai yang diperintah memiliki keterbatasan dalam mengingat,atau pelupa
d.      Jika tugas yang diperintah itu berlangsung dari suatu bagian ke bagian lain
e.       Jika dalam pelaksanaan perintah itu, kesalahan yang terjadi dapat menimbulkan akibat yang besar.
Pemberian perintah digolongkan berdasarkan macam macam situasi maupun penerima perintah,sebagai berikut :
1.      Jenis demand, hendaknya dihindarkan ,kecuali dalam keadaan darurat atau luar biasa. Perintah semacam ini dapat memperoleh tindakan yang segera dari pada pegawai yang luntur semangatnya.dalam keadaan yang normal pemberian perintah semacam ini hanya akan menimbulkan suasana yang tegang.
2.      Jenis request, sering diberikan dalam situasi kerja normal. Perintah semacam ini akan lebih berhasil jika diberikan kepada pegawai pegawai yang berpengalaman atau kepada pegawai pegawai yang mudah tersinggung.
3.       Jenis suggestion, kerapkali diberikan untuk mendorong timbulnya inisiatif, pula dalam hal kita menghadapi pegawai pegawai yang kompeten dan pegawai pegawai yang segera mau menerima tanggung jawab.
4.      Jenis volunter, sering diberikan untuk tugas tugas dimana pegawai pegawai biasanya enggan untuk melaksanakannya ,misalnya tugas tugas pada waktu pegawai sedang beristirahat. 
D.    PRINSIP PRINSIP PEMBERIAN PERINTAH
a.       Perintah harus jelas
Salah satu kesalahan umum dalam memberikan perintah ialah anggapan bahwa perintah yang diberikan sudah cukup jelas. Ini karena perintah tidak diberikan secara teratur, dierikan secara tergesa gesa atau sambil lalu. Perintah pada umumnya adalah perintah yang diberikan secara lisan .perintah tertulis pada umumnya sudah dipersiapkan lebih dahulu sehingga perintah yang demikian lebih jelas dari pada perintah secara lisan.banyak sekali kemungkinan belum begitu jelas bagi si penerima perintah,hal ini disebabkan oleh kedua sebab utama ,yaitu :
·         Kesukaran kesukaran dalam penggunaan kata kata yang berwayuh arti,dan
·         Perhatian yang setengah setengah.
Karena syarat suatu  pemberian perintah  harus jelas bagi penerima perintah yang bersangkutan.suatu perintah adalah jelas ,bilaman perintah tersebut memenuhi enam elemen sebagi berikut :
·         Mengapa, suatu perintah harus mengandung pemberian alasan dari pengeluaran pertimbangan pertimbangan sendiri dan ini dapat mengurangi salah paham dan keengganan untuk melaksanakannya.
·         Siapa, perintah itu haruslah diberikan kepada orang yang tepat mengingat pengalaman dan pengetahuan yang cakap dalam melaksanakan tugas itu.
·         Apa, perintah itu harus mengandung penjelasan apa yang harus dilakukan dengan kata kata yang mudah dimengerti.
·         Bilamana.
·         Dimana, menuntut dari suatu perintah pemberian penjelasan tentang dimana bahan bahan dan  alat ditemukan ,dimana tugas harus dikerjakan. 
·         Bagaimana, menuntut penjelasan tentang segala sesuatu yang menyangkut soal tugas yang diberikan itu sejelasnya sehingga penerima perintah telah menerima fakta fakta yang cukup untuk melaksanakan tugas tugas yang diserahkan kepadannya.
b.      Perintah diberi satu persatu
Banyak kesalahan yang terjadi apabila dalam praktiknya yaitu pemberian perintah yang terlalu banyak pada suatu saat yang sama. Perintah yang terlalu banyak diberikan pada waktu yang sama , memberikan kesan yang tidak baik bagi penerima perintah. Adalah lebih tepat jika perintah diberikan satu persatu, bahkan walaupun perintah itu mempunyai pertalian yang erat satu sama lain. Sehubungan dengan ini ,maka suatu perintah janganlah terlalu detail,harus mengandung unsur fleksibilitas dengan maksud agar inisiatif bawahan dapat dihidupkan.
c.       Perintah harus positif
Kesalahan yang sering terjadi yaitu akibat dari pemberian perintah yang negatif. Memberikan perintah dengan memulai kata” jangan”  dapat menimbulkan salah pengertian bagi penerima perintah tersebut. Dalam memberikan perintah ,sebaiknya tidak mempergunakan perintah yang negatif. Sebab dengan memberikan perintah positif ,tegas, dan jelas apa yang harus dikerjakan oleh bawahan. 
d.      Perintah harus diberikan kepada orang yang tepat
Perintah haruslah diberikan kepada orang yang mengingat pengetahuan dan pengalamannya sanggup melaksanakan tugas itu. Sesungguhnya bukan saja tergantung kepada pengetahuan dan pengalamannya, tetapi juga pada kecukupan waktu serta peralatan yang tersedia untuk menyelesaikan tugas tersebut. Kecukupan waktu harus dihubungkan kepada tugas yang sudah diberikan sebelumnya. Unsur diman ‘siapa’ yang menerima perintah adalah sangat menunjang hal ini ,karena unsur ini yang mendapat tekanan,jadi suatu perintah harus diberikan kepada the right man.

e.       Perintah harus erat dengan motivasi
setelah orang bekerja pada umumnyamendapatkan balas jasa yang bersifat material, tetapi bilamana motivai hanya bersifat material saja, maka ada kecenderungan kendornya semangat kerja petugas. Ketiga macam kebutuhan atau motivasi haruslah didapat oleh seorang petugas agar ia mau mencurahkan tenaganya kepada pelaksanaan pekerjaannya.dalam memerintah bawahan ,perintah tidak akan efektif ,bila perintah itu tidak dihubungkan dengan masalah pemberian motivasi.

f.       Perintah satu aspek berkomunikasi.
Perintah adalah salah satu alat berkomunikasi dengan seorang pemimpin kepada bawahan. sebagai alat berkomunikasi , maka pemimpin harus sanggup menyusun perintah sedemikian rupa agar berkenan di hati bawahannya dan ia mau mengerjakannya.meskipun tugas pemberian perintah adalah tugas atasan, namun perintah itu tidak boleh sewenang wenang .perintah tidak boleh sekedar menunjukan kekuasaan saja, selain harus berhubungan untuk merealisasi tujuan perusahaan , ia tidak boleh bertentangan dengan norma kesusilaan dan kemanusiaan.

KESIMPULAN
Perintah adalah suatu instruksi resmi dari seorang atasan kepada bawahan untuk mengerjakan atau untuk tidak melakukan sesuatu,guna merealisasi tujuan perusahaan. Dalam melaksanakan suatu tugas ,hal utama yang harus diperhatikan adalah tujuan dari kegiatan itu. Begitu pula dalam memberi perintah kepada bawahan ,tidak boleh sewenang wenang ,ambil lalu,atau iseng iseng. Memberi perintah kepada bawahan haruslah benar benar merealisasi tujuan perintah itu.jenis pemberian perintah yaitu terdiri dari dua yaitu tertulis dan tidak tertulis atau lisan.selain itu pula ada prinsip prinsip yang mengikutsertakan suatu pemberian perintah yaitu perintah harus jelas,perintah diberi satu persatu,perintah harus positif, perintah harus diberikan kepada orang yang tepat, perintah harus erat dengan motivasi, perintah satu aspek komunikasi.




Daftar Pustaka
-          Manullang,M .2001.dasar-dasar manajemen.Yogyakarta : gadjah mada university press.
-          refresensi-kepemimpinan.blogspot.com

1 komentar:

  1. Slots Casino Slots - Play Online & Win Real Money with JM Games
    Welcome to the 태백 출장안마 Slots 하남 출장샵 Casino App for Slots Games. If you're 울산광역 출장안마 looking for a 경상남도 출장안마 slot casino 부산광역 출장마사지 app, then you have come to the right place.

    BalasHapus